Posts

Resensi Novel

Judul : Dilan 1990 Penulis : Pidi Baiq Penerbit : PT. Mizan Pustaka Jenis Buku : Fiksi Halaman Buku :  348 halaman Tahun Terbit : 2018 Ringkasan novel : Pada September 1990, Milea dan keluarganya pindah dari Jakarta ke Bandung. Saat hendak masuk di sebuah SMA, Milea bertemu dengan Dilan sang panglima geng motor. Dilan tak memperkenalkan dirinya, namun dengan sangat percaya diri segera meramal kalau Milea akan naik motor bersamanya dan menjadi pacarnya. Dilan, entah bagaimana caranya, mengetahui segala tentang Milea, bahkan alamat rumah dan nomor teleponnya. Singkat cerita, Dilan merayu-rayu Milea dengan memberikan berbagai hadiah yang bermakna, misalnya buku teka-teki silang yang sudah diisi supaya "tidak perlu pusing karena harus mengisinya." Pada titik ini, Milea masih memiliki seorang pacar bernama Benni, yang ia tinggalkan secara fisik di Jakarta. Milea sendiri merasa tidak nyaman karena Benni adalah lelaki yang pencemburu dan kasar. Kepercayaan diri Dilan y...

Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa

Latihan dasar kepemimpinan siswa atau yg biasa disebut LDKS ini, merupakan kegiatan setiap sekolah di Indonesia. Biasa kegiatan ini ditujukan kepada siswa-siswi yang baru masuk ke kelas 1 SMP maupun SMA. Yang saya ketahui, LDKS ini biasa berupa kegiatan baris berbaris, ataupun kegiatan kebersamaan lainnya. Tujuan tiap sekolah mengadakan kegiatan LDKS ini adalah melatih kedisiplinan tiap siswa-siswi.

Generasi Z Bersumpah Pemuda

Pada suatu hari ada 2 orang bersekolah di SMAN 30. Kemudian salah satu diantara mereka ada yg berasal dari luar negeri, tepatnya di Amerika Serikat. Lalu hari ini mereka melaksanakan upacara. Setelah mereka upacara, mereka kembali kekelas masing" . Lalu temannya yg dari luar negeri itu namanya John, berbicara bahasa inggris, tetapi dia sedang berada di Indonesia yg harus berbahasa Indonesia. Lalu temannya John, Satya mulai bising karena John berbicara bukan bahasa Indonesia, tetapi Satya diamkan. Kemudian pada saat bel istirahat, John berbicara bahasa inggris lagi bersama dengan teman yg lainnya. Satya mendengarnya pun agak kesal, tetapi masih ia diamkan. Kemudian jam pelajaran terakhir disekolahnya, John kembali berbicara bukan bahasa Indonesia. Mendengar itu Satya merasa kesal lalu menegurnya 'John, kamu sedang berada di Indonesia, kamu harus berbicara bahasa Indonesia. Karena Peristiwa Sumpah Pemuda mengajarkan kita untuk berbahasa Indonesia, berbangsa yg satu, bertanah air...

Kura-kura dan kelinci

Di sebuah hutan yang lebat, ada seekor kelinci yang terkenal mampu berlari sangat cepat. Dia di juluki pelari tercepat di hutan itu, bahkan semua hewan juga mengakuinya. Tapi sayang, ketenaran yang di miliki si kelinci membuat dia menjadi sombong dan besar kepala.  Pada suatu hari, ada sekelompok hewan yang tengah bercakap-cakap. Mereka bercanda dan berbagi cerita tentang kisah-kisah lucu yang pernah mereka alami. Hewan-hewan itu adalah kura-kura, keong, dan juga bekicot. Tapi waktu tengah asik-asik bergurau, tiba-tiba kelinci datang dan berlari dengan cepat.  "Hai kelinci.. kami tahu bahwa kamu bisa lari cepat, tapi apakah kamu bisa menghargai juga teman-teman di sekitar mu?". Teriak kura-kura karena kesal. Mendengar perkataan kura-kura, kelinci berhenti dan menghampiri mereka. "Hah buat apa? Mengapa aku harus mendengarkan perkataan dari komunitas hewan lambat seperti kalian? Pasti karena kalian iri sebab tak mampu berlari secepat aku, dan hanya bisa merayap pelan-pel...

Persahabatan yg sejati

Aku Virda, aku beruntung mempunyai sahabat yang selalu ada untukku, kami melewati suka duka bersama. Suatu ketika aku dan sahabatku bertengkar karena masalah yang kuanggap sepele, semua itu baru kusadari bahwa sahabatku sangat penting bagiku. Suatu hari aku pergi ke mall bersama sahabatku, aku menyuruhnya membawa belanjaanku, dan ternyata belanjaanku yang dibawanya tertinggal. Saat itu juga aku marahi dia dengan perkataan yang kasar karena keegoisanku. “Vir, tolong pegang belajaan ku ini ya, soalnya berat banget” Kataku. “Iya sini aku bantu bawa belanjaannya, takut kamu keberatan” Katanya. “Siap, kamu memang sahabatku yang paling pengertian” Jawabku. “Haha iyalah sesama sahabat memang seharusnya saling membantu” Jawabnya sambil tersenyum. Sembari berpelukan.

Mengapa saya memilih SMAN 68?

Alasan saya memilih SMAN 68 adalah karena ingin mengganti suasana. Saat SD saya sekolah disekolah Katolik, yang mana pelajaran agamanya membahas tentang agama Katolik. Pada saat saya masuk SMP, saya SMP di Penabur. Dimana pergaulan disana bisa dikatakan pergaulan anak suci, anak-anak yang takut akan Tuhan, cara belajar yg keras. Di SMP saya jg belajar agama, membahas tentang agama Kristen yg merupakan agama saya sendiri, jadi searah dengan iman dan kepercayaan saya. Pada saat saya masuk di68, saya juga mendapat pelajaran agama, tetapi di68 pelajaran agamanya dipisah sesuai dengan kepercayaan kita masing"  Kemudian alasan saya yg kedua adalah karena disuruh oleh kedua orang tua saya. Saat SMP kelas 9, saya berbincang-bincang dengan orangtua saya, SMA mana yg bagus? Orang tua saya berkata masuk negeri aja, jangan masuk Penabur lagi. Mama saya bilang masuk 68 aja, disana bagus, 68 jg merupakan SMA favorit diJakarta Pusat. Jadi aku tetapkan tekadku untuk masuk ke 68. Kenapa tad...

Prince Diponegoro

Diponegoro Prince   Diponegoro   (born   Bendara Raden Mas Mustahar ; later   Bendara Raden Mas Antawirya ) (11 November 1785 – 8 January 1855), [1]   also known as   Dipanegara , was a   Javanese   prince who opposed the Dutch   colonial   rule. The eldest son of the   Yogyakartan Sultan Hamengkubuwono III , he played an important role in the   Java War   between 1825 and 1830. After his defeat and capture, he was exiled to   Makassar , where he died. Fighting against the Dutch Fighting between Diponegoro's forces and the Dutch colonial forces in Gawok (1900 painting) Dutch colonial rule was becoming unpopular among local farmers because of tax rises, crop failures and among Javanese nobles because the Dutch colonial authorities deprived them of their right to lease land. Diponogoro was widely believed to be the  Ratu Adil , the just ruler predicted in the  Pralembang Jayabaya . [6] : 52 Mount Me...